Sunday, November 25, 2012

Tuhan bekerja lewat Andre


Saya mendapatkan BBM dari keponakan saya, Siska, dia mengatakan, Jie-jie (Red: Tante), papa saya lagi ajak papa nya jie-jie ke Gereja, mudah-mudahan mau ya”. Lalu berselang tidak lama, BBM nya masuk lagi, “Puji Tuhan, papanya jie-jie besok mau ke gereja bareng papa-ku” begitu katanya. 

Betapa senangnya saya mendengar berita itu, karena saya yang  anak kandungnya  saja tidak pernah benar-benar mengajak papa saya ke Gereja, karena saya merasa itu hal yang mustahil, papa yang tidak pernah mengenal Tuhan mau ikut ke Gereja. Oleh sebab itu saya ingin membagikan cerita ini kepada pembaca. Cerita yang mengharukan, dimana Tuhan bisa bekerja lewat siapa saja, bahkan seorang anak remaja. 

Kemudian saya membalas pesan dari Siska, “Makasih ya udah ajakin papa saya, senang rasanya mendengar semua itu”. 

Lalu jawab dia, “Jangan berterima kasih sama saya, tapi sama Tuhan”.

“iya, tapi Tuhan bekerja lewat kalian”, begitu balas ku.

“sebetulnya Tuhan bekerja lewat Andre, jawabnya. Papa sama mama saya dan juga Abui (adik kedua) juga udah rajin ke Gereja sekarang” katanya.

Andre adalah adik bungsu dari Siska yang baru saja meninggal, dia meninggal di usia 12 tahun karena sakit. Sebelumnya mereka bukanlah keluarga Kristen, tetapi karena Andre sakit, dan ada orang dari Gereja yang rajin mendoakan Andre, akhirnya dari Andre dan mamanya mulai menerima Tuhan. Meskipun sakit, tapi ada suka cita di dirinya.

Saat Siska mengatakan bahwa Tuhan bekerja lewat Andre, saya merasa terharu sekali, saya dapat membayangkan perasaan Siska saat itu, pasti sedih sekali  mengingat kembali adiknya.

“Pesan Andre ke mama papa saya beberapa hari sebelum meninggal kayak gini, Nanti kita ketemu di Surga ya, tapi papa mama harus babtis dulu. Ikut aku ya”.

Saat menulis artikel ini, air mata saya terus mengalir, mengingat saat saya membesuk dia di Rumah Sakit, keadaanya sudah sangat baik, bahkan dia sudah bisa marah-marah dan bercanda, dan minta di peluk oleh mama dan cecenya. Benar-benar di luar dugaan.

“Baca BBM dari mu saja, saya sudah mau menangis, apalagi kalian yang mengalami sendiri” kata ku.

“Jangan nangis Jie, semua udah rencana Tuhan, 3 hari sebelum Andre meninggal, dia bermimpi ketemu Orang berjubah putih yang sedang melihat dia sedang tidur, tapi wajah Orang tersebut tidak bisa terlihat.  Lalu pagi-paginya Andre menceritakan mimpinya ini ke papa dan bertanya itu siapa. Sebelum bermimpi seperti itu, malam-malam dia kesakitan, dan dia berdoa dan buat komitment sendiri tengah malam, bahwa dia mau melayani Tuhan. Kami sama sekali tidak ada firasat apa-apa, karena setelah mimpi seperti itu, keadanya sangat baik, bahkan sehat hingga 3 hari lagi. Setelah 3 hari, dia kembali kritis dan di saat kritis dia masih sempat mengucapkan kata AMIN, dan meminta diputarkan lagu-lagu Rohani”,

Saya benar-benar speechless mendengar cerita dari Siska, saya hanya bisa mengatakan bahwa, “Imannya telah menyelamatkan dia”.

Dan lanjutnya, “Bahkan papa mama sering menyanyikan lagu Hatiku Percaya kalau Andre sakit, sambil menangis”. 

“Andre sering minta di doain sama pendeta lewat telepon, kalau dia merasa sakit. Dan setelah di doain, sakitnya langsung hilang. Mujizat banyak terjadi saat itu dan Papa mama mulai percaya sama Tuhan. Iman Andre bertumbuh dan bertumbuh lewat Pendeta yang sering mendoakannya itu. Bapak Pendeta sering mengunjunginya di rumah dan mengajaknya ngobrol dan berdoa”.

“Kami sekeluarga percaya bahwa Andre sebagai rencana Tuhan buat  keluarga kami untuk percaya. sekarang, setiap pagi, papa sering putar lagu Rohani”, begitulah siska menyelesaikan ceritanya.

Saya salut dengan sikap keluarga ini, mereka  tegar dan merelakan kepergian Andre, dengan meninggalnya Andre, mereka tidak meniggalkan Tuhan, justru iman mereka semakin bertumbuh, bahkan menjaring orang buat datang kepada Tuhan. (pl)