Friday, December 26, 2014

Cara Log Out Account Gmail di oppo


Apa teman-teman juga mengalami kesulitan log out account gmail dari hape berbasis android seperti saya, khususnya hape oppo? Kira-kira beberapa hari yang lalu, saya pinjemin account gmail saya ke hape oppo mama buat instal sebuah aplikasi. Setelah aplikasinya terinstal, saya mencoba log out account gmail saya dari hape tersebut, celakanya susah nya bukan main karena nggak ada tombol log out. Saya coba seharian tapi gagal terus akhirnya saya nyerah hari itu.

Hari berikutnya saya coba utak atik smua aplikasi google yang ada di hape itu, tetep aja nggak ketemu tombol log outnya, saya coba juga browsing di internet, tapi tetap nggak ada solusinya. Satu per satu aplikasi yang ada tulisan google nya saya bongkar masih juga nggak ketemu. Saya coba dengan klik tombol setting lagi untuk ke sekian puluh kalinya, eh beruntung ketemu, di bawah ini aku coba bagikan caranya ke teman-teman sekalian.

Berikut langkah-langkahnya:

1. Masuk ke setting atau setelan

2. Pilih security atau keamanan

3. Klik account & sync atau Akun & Sinkronisasi

4. Lalu klik gambar google nya

5. Pilih remove account atau hapus akun

Selesai. Dan coba cek kembali play store, gmail dll, apakah account email mu masih nyangkut di sana. Seharusnya sih udah hilang. Selamat mencoba. (pl)


Saturday, December 20, 2014

Mahalnya Hidup di Samarinda

Di akhir Maret 2013, saya bersama dengan seorang teman dimutasikan ke Samarinda. Awalnya merasa senang sekali bisa hidup di kota lain, mumpung masih muda gitu, jadi kapan lagi bisa 'jalan-jalan' gratis. Tapi saya merasa cukup penasaran juga dengan kota yang akan saya datangi, jadi mulailah tiap malam saya browsing internet cari info tentang Samarinda.

Pertama kali saya buka artikel soal Samarinda, yang muncul adalah tentang kotanya yang belum memiliki Bandara yang layak. Jadi katanya bandaranya itu termasuk salah satu bandara yang berbahaya, karena lokasinya berada di sekitar pemukiman penduduk. Jadi kalau mau terbang ke luar provinsi harus melalui bandara Sepinggan Balikpapan. Jarak Balikpapan ke Samarinda via darat itu kurang lebih 3 jam. Mulai down nih, galau jadinya, apa batalin aja ke sananya, secara aku ini punya penyakit mabuk darat, udara, laut. Tapi pada akhirnya saya tetap berangkat juga.

Hari pertama tanggal 25 Maret 2014, sekitar jam 08.00 WIB dari Pontianak menuju Jakarta, karena waktu itu belum tersedia rute direct, sehingga harus transit ber jam-jam di Soekarno Hatta. Kemudian dari Jakarta menuju Balikpapan, tiba disana sudah sekitar jam 17.00 WITA (kebayang kan betapa mahal dan capeknya buat sampai di sana). Belum lagi kejadian koper temen ketinggalan di Jakarta karena kelalaian petugas bandara. Apes se-apes-apes-nya.... jadi malamnya mau gak mau temenku harus balik lagi ke Bandara buat jemput kopernya. Untungnya kami dikasih nginap di kondotel mewah di Balikpapan dengan view laut (biaya nginap ditanggung kantor ya, bukan maskapai penerbangan).

Besoknya tanggal 26 Maret 2013 kami bertolak ke Samarinda, selama perjalanan saya mengamati rumah-rumah dan ruko-ruko di Balikpapan, wow rata-rata ada bangunan di bawah tanahnya, jadi pintu utama berada di lantai 2. Di tengah perjalanan kami mampir untuk makan di tahu Sumedang, aku gak ngerti sih kok bisa rame gitu padahal makanan nya gak murah juga, mungkin karena lokasinya di pertengahan Balikpapan Samarinda kali, jadi digunakan untuk rest area. Parkiran full semua, bangunan nya ada 2 dengan ukuran yang cukup luas, di kiri jalan ada dan di kanan jalan juga ada (berseberangan).

Kemudian kami melanjutkan perjalanan, saya melirik jam tangan saya, waktu sudah lebih dari 3 jam kok belum sampai-sampai juga? Pikirku informasi yang di internet meleset nih, kan katanya 3 jam. Jadi saya tanya sama driver kantor, sudah sampai apa belum, dan si driver menjawab masih jauh (yaaah gimana gak lama, habisnya bawanya kayak keong). Duuuuh mulai pusing nih butuh kantong, gara-gara lewatin bukit Soeharto, jalannya menanjak menurun dan berkelok-kelok tajam.

Akhirnya setelah hampir 5 jam menempuh perjalanan, kami tiba di Samarinda. Senang sekali, saya sudah berkhayal mau foto di sini, di sana, di mana-mana. Mobil Kami berjalan menyusuri sungai Mahakam, kita bisa melihat kapal-kapal tongkang yang hilir mudik mengangkut batu bara. Lalu ketemu dengan Islamic Center, masjid terbesar ke dua se Asia Tenggara. Lalu saya tanya sama atasan saya, ini sudah kota belum sih pak? Kok kelihatan sepi gini ya? Trus kecil lagi. Lalu atasan saya bilang, siapa bilang kotanya kecil, ini belum sampai ke pusat kota, kota Samarinda itu 1,5x lebih besar dari Kota Pontianak. Waaah jadi malu...

Kami disambut oleh team dari kantor Samarinda di sebuah restoran makanan Pontianak, ya eeelah, datang jauh-jauh ternyata makan makanan Pontianak. Katanya sih ini adalah salah satu tempat makan paling enak, tapi waktu aku coba makan agak-agak kecewa sih, gak seenak makanan di Pontianak.

Selesai makan kami menuju ke kantor cabang Samarinda, jalan yang kami lewati kali ini beda dengan jalan di sepanjang sungai Mahakam, jalannya begitu sempit, dan macet di mana-mana, sampah juga berserahkan di mana-mana.

Kemudian kami diantar ke kost-kostan di Jl. Basuki Rahmat. Betapa kecewanya sewaktu melihat tempat tinggalku itu, pokonya menurut orang Pontianak harga 1,5 juta itu gak sesuai dengan kualitas. Begitu buka pintu kamar, langsung ketemu dengan pintu kamar mandi di depannya. Lalu di sebelah kanan pintu masuk  hanya ada 1 tempat tidur ukuran 120, tidak ada tv apalagi wifi. Pokoknya kamar paling sempit yang pernah saya liat, waktu tidur kepala berbentur dengan tembok, untung kaki ku gak panjang, kalo panjang bisa-bisa kaki ku harus dilipat saat tidur, pokonya tempat tidur dipagari tembok, sebelah kiri dinding kamar madi, sebelah kanan itu dinding kamar sebelah, kalau mau nutup pintu kamar mandi, kita harus geser kiri kanan dulu, baru deh pintunya tertutup.

Cukup sebulan tinggal di sana, akhirnya kami ketemu dengan kost-kostan baru, tempatnya agak terpencil, untungnya dengan 2 juta kami sudah dapat tempat tidur queen size, kamar mandi di dalam, tv kabel dan wifi. Nah tinggal di sini cukup betah, gak kayak orang udik lagi, bisa nonton berita juga.

Hidup di Samarinda itu serba mahal, karena saya orang Indonesia sejati, sehari 3x itu perut harus diganjal dengan nasi. Pagi hari saya biasanya makan Soto Banjar seharga 20 ribu, es teh 6 ribu atau makan nasi kuning seharga 15 s/d 35 ribu, tergantung isinya apa. Kalo cuma pake telor ya 15 ribu, kalo pake ayam n rendang lebih mahal lagi. Siang hari biasanya makan ikan nila bakar plus nasi putih dan sambal mangga itu harganya 45 ribu, tambah es teh 5 ribu, jadi total 50 ribu untuk makan siang. Kadang makan ikan yang di tim, nah yang ini super mahal nih, ikan bawal, nasi dan es teh seharga 80 ribu. Ikannya ukuran kecil loh ya, jadi jangan kira harga 80 ribu itu untuk orang sekampung. Trus kalau malam hari kadang-kadang makan ikan Nila goreng di warung lamongan, jangan kaget, harganya bisa 30 s/d 35 ribu untuk ikan dan nasi putih.

Yang paling sebel itu kalau mau isi BBM di pom bensin, antriannya bisa panjaaaang banget, kalau isi bensin cuma memakan waktu 20 menit, itu udah termasuk cepet loh. Heran banget kan, padahal Kalimantan Timur itu sumur minyak, tapi bensin langka banget, sampai-sampai harus antri panjang. Pertanyaan saya kemana larinya BBM itu? Makanya aku lebih sering isi bensin di kios emperan meskipun harganya jauh mahal, saat harga BBM masih Rp. 6,500 / liter, mereka jualnya 9 s/d 10 ribu per liter nya.

Pokoknya buat orang sana harga segitu itu gak mahal, standar katanya. Tapi kalau buat orang Pontianak itu udah mahal banget. Jadi saya berkesimpulan kenapa biaya hidup di sana sangat-sangat mahal, karena jarak tempuh ke kota itu terlalu jauh, lalu terlalu banyak perantau yang mencari rejeki di sana, karena KalTim itu terkenal dengan kekayaan Sumber Daya Alam nya, sehingga harga kost juga menggila. (pl)

Tuesday, December 16, 2014

Pulau Randayan Kalimantan Barat

Pulau Randayan merupakan salah satu pulau wisata yang berada di Utara Kalimantan Barat. Untuk sampai ke Pulau Randayan, kami berangkat dari kota Pontianak menuju Pantai Pasir Panjang, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan kapal yang memakan waktu berkisar kurang lebih 1 jam, Kapal yang digunakan juga keren (seperti yang ada di foto), selama perjalanan di kapal mungkin bisa dimanfaatin buat mancing. Tapi dari pengalaman saya sih kalo kapalnya melaju dengan kencang pasti gak bakal mendapatkan ikan.
Pertama kali tiba di pulau ini, saya cukup kaget, gak nyangka Kalimantan Barat punya pulau yang indah, pantai dengan pasir putih, air laut yang biru nan jernih, terdapat pula spot untuk snorkeling. Untuk menikmati pemandangan bawah laut, kita cukup mengapung di atas air dengan alat yang sangat sederhana, hanya dengan kacamata berenang.
Pulau ini juga sudah dilengkapi dengan villa maupun cottage yang cukup memadai, hanya saja listrik baru dinyalakan pada malam hari, karena masih menggunakan genset. (pl)

Thursday, December 4, 2014

Alun-alun Kapuas Pontianak











                    
Siapa bilang di tengah kota Pontianak tidak ada tempat yang asik buat hang out. Nih buktinya, ada alun-alun Kapuas yang bisa memanjakan matamu. Melihat kapal-kapal berseliweran, menantikan senja. Buat yang hobi photography, tidak ada salahnya datang ke sana buat abadikan langit senja di Sungai Kapuas.
Nih saya bagikan beberapa foto yang saya dapat sewaktu hang out ke sana beberapa tahun yang lalu bareng teman saya. Tampak pula jembatan Kapuas yang menyala di malam hari, sayang nya saya terlalu jauh dari objek, jadi dapetnya agak kabur. Lalu ada juga Masjid Jami Sultan Sy. Abburahman Alkadrie yang menyala. Untuk bisa dapatkan foto masjid dan jembatan Kapuas, kita musti naik perahu menyusuri sungai Kapuas. Waktu itu bayarnya cuma Rp. 10 ribu per orang. Perahunya baru berangkat setelah penumoang minimal 10 orang.
Tampak kapal Pelampung penyebrangan ke Siantan

Foto-foto saya ini tanpa ada editan warna loh ya, smuanya masih foto original, cuma di tambahin sedikit 'stempel nama' aja. Kalaupun warnanya bagus, mungkin karena kamera saya yang agak-agak lebay kali.

Aaah jadi kangen sama temen saya yang satu ini, temen buat hunting foto bareng. Miss you Ariana. (pl)
Masjid Jami
Jembatan Kapuas


Monday, November 24, 2014

Boss Galak

Selama perjalanan menuju bandara, saking bosennya aku minta si bapak nyalain radio. Topiknya  adalah menghadapi boss yang galak. Cukup banyak pendengar yang sharing, ada yang cerita sampe berantem ama boss, marah-marahnya sampe pake kata gak jelas. Ada juga yang cerita kalo boss nya itu ngelimpahin semua kesalahan ke bawahan sampe ngatain dia  bego, tolol, gak becus segala di saat presentasi, padahal sebelum meeting, materinya sudah di review sama si boss. Hehehe memang sih, yang namanya boss emang selalu benar, sama kayak cewek yang selalu benar juga. Kalau boss mu cewek, maka 'kelar' sudah hidupmu.

Saya sendiri pernah dapat boss yang galak, awal bekerja dengan dia memang gak tahan. Tiap hari serasa di neraka, pengen cepet kabur, tapi apa daya ada ikatan dinas. Coba nikmatin hari, tapi gak nikmat-nikamat juga. Hahaha tapi saya masih cukup beruntung sih, boss ku bukan cewek, jadi hidupku gak langsung 'kelar'.

Saking galaknya si boss, seniorku selalu kena marah. Duh pokok nya se RT bisa denger suara merdu dia. Suatu hari saya pengen nanya soal kerjaan, denger dia marah-marah gitu, aku langsung mundur teratur. Lalu dia tanya kenapa, saya bilang gak jadi tanya, karena aku sudah menemukan jawabannya. Kadang ya, kalau kita tanya sama dia, dia pasti nanya balik, dan suruh kita mikir. Hadeuuh untung otak ku masih diatas pas-pasan.

Jadi semenjak saat itu, aku selalu nyiapin otak sebelum nanya si boss. Lama-lama aku jadi mandiri. Dikasih kerjaan yang cukup sulit selalu bisa aku selesaikan. Jadi supaya aku gak diomelin sama dia, aku  belajar pintar. Enggak tau bagaimana kami bisa jadi temen makan, temen gosip dll, tapi kalo urusan kerjaan tetep boss ku itu masih tipe boss yang galak. Aduuh sampe udah jadi temen akrab pun masih aja bisa nangis di toilet kalo habis di marah. Kalau kerja di bawah dia bagaikan diburu setan. Harus cepat dan cepat.

Tapi setelah aku pahami boss ku itu, sebetulnya dia orang yang berhati baik, luarnya aja yang berduri dan punya musuh dimana-mana. Cara dia mengajar kami adalah dengan memberikan kami kail, bukan ikannya. Dia orang pertama yang pasang badan kalau bawahannya di persulit sama team lain. Hahahaha saking galaknya dia sama orang, aku jadi gak berani ngadu kalau disusahin sama team lain. Karena kalau ngadu, udah pasti orang-orang itu kena semprot, dan ujung-ujungnya aku dimarahi orang-orang itu, terakhir si boss akan marah ke aku karena diem aja saat disusahin orang.

Suatu ketika, boss ku dimutasikan ke kota lain karena naik jabatan, ada perasaan ditinggalkan, tapi ada rasa sedikit senang karena bakal bebas dari boss galak. Mulailah kami beradaptasi dengan boss baru yang gak pernah marah, yang gak pernah buru kerjaan kami, bahkan nanya kerjaan sudah sampai mana aja enggak pernah, cuek bebek pokoknya. Akhirnya kerjaan kami sering gak beres, baru deh sadar ternyata punya boss galak itu gak selalu berakhir tragis. Justru yang gak mau tau apa-apa itu yang bikin repot. Kalau kami disusahin orang dia cuma diem, jadi orang baik, takut cari musuh dimana-mana, takut dihujat sana sini. Bener juga kata si boss, kita gak bisa menyenangkan hati semua orang.

Jadi kalau dapat boss galak, jangan hanya liat sisi negatifnya aja, tapi diliat juga sisi positifnya. Apakah dia itu galak tapi berhati baik, atau galak dan gak punya hati. (pl)

Saturday, November 8, 2014

Gara-gara Ada Apa Dengan Cinta

Hari ini 7/11/14 AADC atau Ada Apa Dengan Cinta jadi Trending Topic, jadi aku tidak mau kalah untuk ikut meramaikan juga. Aku pasang link video youtubenya di BBM status Update dan di DP BBM ku pasang foto Cinta. Tak lama kemudian teman ku BBM dan bilang dia sudah nonton juga. Jadi selama 1 jam kami bahas soal AADC dan applikasi Line.

Setelah hampir jam 1 dini hari aku tanya temanku, "kok belum tidur, kan di sulawesi sudah hampir jam 2, kalau aku di sini  sih masih WIB".
Temanku kebingungan sewaktu aku bertanya begitu, kemudian dia tanya, "loh emangnya kamu di mana?, di sini baru mau jam 1 juga kok"
"Di Pontianak"  jawabku.
Aku balik bertanya lagi, "loh di Sulawesi bukannya WITA?"
Sepertinya dia tersadar kalau aku salah duga orang, lalu temenku bilang "jadi dari tadi kita ngobrol, kamu gak ngeh siapa aku?"
Sontak aku tersadar, ternyata aku salah orang, kupikir ini temen yang di Sulawesi, karena nama mereka sama, dan dua-duanya tidak pasang foto wajah di DP BBM nya. Lagian biasanya orang satu ini tidak pernah pakai nama agak panjangnya, biasanya hanya tulis ius saja.

Seketika itu aku tertawa hingga terguling-guling. Selama ngobrol kami sama sekali bahas hal-hal yang tidak penting, dan tidak menyinggung soal pekerjaan kami dan lain-lain. Beberapa kali aku sebutin nama daerah Sulawesi, temenku sama sekali tidak ambil pusing soal itu  mungkin dia pikir kalau aku salah ketik atau apa. Setelah dia tau aku salah duga orang, baru kemudian dia bahas soal daerah yang aku sebutin tadi, katanya "pantesan nama daerah yang disebutin tadi ndeso sekali".

Jadi hati-hati ya kalau mau chatting, untungnya lagi tidak gosipin orang, atau bicarakan hal-hal yang rahasia. Lebih parah lagi kalau nama selingkuhan dan pasangan mirip. (pl)

Sunday, November 2, 2014

Mulut ini Memuji Tuhan dan Juga Bersungut-sungut

"Dengan mulut ini kita memuji Tuhan, dengan mulut ini pula kita bersungut-sungut, kita juga memaki" , begitulah khotbah yang disampaikan oleh Pendeta pagi ini. Kita penuh semangat memuji dan mengasihi Tuhan, kita merasa dekat dengan Tuhan pada saat berada di dalam gereja. Begitu keluar dari gereja, lalu ketemu macet di jalan, mulailah kita memaki-maki. Begitu bertemu dengan sahabat kita, mulailah kita bergosip ria. Lupa dengan dosa yang menanti.

Ah saya benar-benar terdiam saat mendengar kalimat itu, tidak pernah sekalipun menyesal saat marah-marah saat terjebak macet. Rasa-rasanya itu adalah hal yang wajar. Kita manusia selalu meminta Tuhan agar memaklumi kita, dengan dalih maklum... manusia biasa yang tidak luput dari dosa. Kalau satu hari Tuhan marah, menegur kita, dan bahkan menghukum kita, apa kita bisa memaklumi Tuhan? Saya yakin kita tidak akan bisa mengerti Tuhan. Yang ada kita justru marah balik ke Tuhan dan merasa Tuhan sudah meninggalkan kita, lalu bilang "saya bukan Ayub" .

Ayub adalah orang yang sangat saleh, dia adalah orang yang takut akan Tuhan, dia memiliki segalanya, Tuhan sangat mengasihinya. Setiap kali anaknya mengadakan pesta, setelahnya Ayub selalu melakukan kurban bakaran untuk permohonan ampun, kalau-kalau anaknya telah melakukan dosa pada saat berpesta. Tapi semuanya itu tidak abadi, semua harta yang dimiliki ayub diambil, bahkan semua anak-anaknya, tetapi ayub masih bisa berbesar hati dan masih bisa setia pada Tuhan. Pada saat sahabatnya mulai menyalahkan Tuhan, Ayub bahkan memarahi sahabatnya.

Mulai sekarang pikir-pikir kembali kalau mau marah-marah, pikir kembali kalau mau menyalahkan orang. Banyak sekali saya melihat orang-orang masih belum bijak menggunakan social media. Coba periksa kembali status update kita, kalau masih ada yang tidak enak dibaca, segeralah menghapusnya. Oke selamat merenung. (pl)

Wednesday, October 29, 2014

Kesepuluh Perintah dan Hukum yang Terutama

Mungkin di antara kita masih ada yang bingung dengan hukum dalam ajaran Kristen. Begitu juga dengan saya sendiri, selama ini saya hanya tau hukum Taurat itu di dalam Perjanjian Lama ada 10, dan hukum yang ada di Kitab perjanjian baru ada 2.
Saya baru mengerti setelah mendengar khotbah di gereja minggu kemarin. Di dalam Kitab Matius, Seorang ahli taurat bertanya kepada Yesus mana hukum yang paling penting di dalam hukum Taurat,  jawaban Yesus sama sekali berbeda dengan bunyi Kesepuluh Firman. Simak ayat Alkitab di bawah ini:

Hukum yang Terutama Matius 22:34-40 
34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

Kesepuluh Firman Ulangan 5:1-22; 
1 Musa memanggil seluruh orang Israel berkumpul dan berkata kepada mereka: "Dengarlah, hai orang Israel, ketetapan dan peraturan, yang pada hari ini kuperdengarkan kepadamu, supaya kamu mempelajarinya dan melakukannya dengan setia.
2  TUHAN, Allah kita, telah mengikat perjanjian dengan kita di Horeb.
3  Bukan dengan nenek moyang kita TUHAN mengikat perjanjian itu, tetapi dengan kita, kita yang ada di sini pada hari ini, kita semuanya yang masih hidup.
4  TUHAN telah bicara dengan berhadapan muka dengan kamu di gunung dan di tengah-tengah api —
5  aku pada waktu itu berdiri antara TUHAN dan kamu untuk memberitahukan firman TUHAN kepadamu, sebab kamu takut kepada api dan kamu tidak naik ke gunung — dan Ia berfirman:
6  Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
7  Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
8  Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
9  Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
10  tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
11 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
12 Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
13 Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
14 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.
15 Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.
16 Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
17 Jangan membunuh.
18 Jangan berzinah.
19 Jangan mencuri.
20 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
21 Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.
22 Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan suara nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan, dan tidak ditambahkan-Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu, lalu diberikan-Nya kepadaku."

Jadi semua perintah yang ada di Hukum Taurat ada semua di Hukum yang Terutama. Perintah ke-1 sd ke-4 berkaitan hubungan manusia dengan Allah. Sementara perintah ke-5 sd ke-10 berkaitan hubungan manusia dengan manusia.
Jika kita mengasihi Allah, maka tidak akan ada allah lain selain Allah kita, tidak akan menyembah berhala, tidak akan menyebut nama Tuhan sembarangan, dan akan mengingat hari sabat.
Jika kita mengasihi manusia, maka kita akan menghormati orang tua kita, tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak berbohong, dan tidak iri ataupun dengki dengan orang lain. Jadi maksud Yesus, Kesepuluh Peritah Allah itu semunya penting, tidak ada yang lebih penting dari yang lainnya.

Semoga tulisan ini bermanfaat buat semua pembaca. Jika ada tambahan mohon berikan komentarnya. (pl)

Tuesday, October 28, 2014

Cara Lubangi Catridge Tinta Black 745

Pernah ya mengalami kebingungan bolongin catridge untuk printer Canon. Ini pengalaman pertamaku pakai catridge suntik, beberapa hari yang lalu ceritanya sekitar jam 9 malam gitu, saya lagi ngeprint, di detik-detik terakhir tinta nya habis. Karena yang saya print itu cukup penting, jadi saya usahakan buat refill tintanya malam itu juga. Kebetulan saya memang sudah standby-in tinta suntik di rumah. Berbagai cara saya lakukan buat bolongin catridge nya. Mula-mula saya pakai pin bawaan dari tinta suntiknya, tapi pin nya itu kependekan, saya paksain pakai pin itu, saya pukul dengan benda keras, tapi kepala pin nya pecah. Lalu saya coba dengan jarum suntiknya, tapi jarumnya jadi bengkok. Akhirnya saya coba browsing, dan ketemu cara bolongin catridge untuk printer canon tinta black 745.

Jadi disitu dibilang pake bor tangan, di rumah saya tidak ada bor tangan, jadi saya obok-obok isi kotak perkakas saya. Saya baca lagi komen-komen dari pembaca, ada yang bilang setelah pakai pin tadi lalu dilanjutkan pakai baut kecil dan berhasil. Ada yang bilang bolonginnya dengan cara dipaku. Nah saya pikir ini cara yang bagus, karena saya punya palu dan paku di rumah. Ternyata bolongin dengan paku juga tidak gampang karena catridgenya yang cukup tebal. Akhirnya saya paku sekuat tenaga dengan palu. Eh ternyata berhasil bolong, senangnya bukan main. Tapi celakanya waktu saya suntikin tintanya, tintanya bocor dari bawah catridge (itu yang kayak lubang USB). Sedih sekali.

Jadi besoknya saya bawa catridgenya ke toko komputer, abang yang punya toko bilang catridgenya sudah tidak bisa dipakai lagi. Terus dia lihat-lihat lagi banyak bekas sidik jari di hologram bintik-bintik kuning itu. Katanya bagian itu tidak boleh di pegang, bisa-bisa catridge nya tidak bisa berfungsi lagi kalaupun tadinya tidak bocor.
Mau tidak mau saya beli  yang baru, buset ternyata barang sekecil itu mahal juga, sampai Rp. 190,000 itu harga tinta hitam loh ya, kalau yang warna itu Rp. 230,000. Jadi saya bilang ke abangnya, berarti printernya itu tidak ada harga dong.

Jadi abangnya bilang, bolonginnya itu pake jarum jahit yang kecil aja. Panasin dulu jarumya, jangan pegang pake tangan ya, nanti malah tangannya yang 'bocor' , terus tusuknya pelan-pelan aja, jangan sampe bawah, nanti malah bolong di bawah juga. Lalu saya tanya lagi, tapi yang saya baca di internet, lubang yang di buat cukup besar, jadi tutupi lubang tadi pakai karet jarum suntiknya itu. Tapi kata si abang tidak perlu lubang besar, yang penting jarum suntiknya bisa masuk aja. Dia tunjukin ke saya tanda tempat buat lubangin, dengan buka label yang ada tulisan 745, di dalam situ ada tanda titik kecil. Nah itu lah tempatnya. Setelah di bolongin langsung tutup kembali labelnya. Kalau perekat labelnya sudah tidak bisa lekat lagi, tutupin dengan lakban. Saran dia, untuk refill pertama bawa ke toko aja biar mereka yang bantu bolongin, selanjutnya terserah anda. Tapi kalau kepepet, caranya ya begitu.

Begitu ceritanya, mudah-mudahan bermanfaat buat pembaca sekalian, supaya tidak mengalami kejadian pahit seperti yang saya alami. (pl)

Friday, May 9, 2014

Orang Pertama

Ibu adalah orang pertama yang saya kangeni saat rumah ini begitu rapi
Ibu adalah orang pertama yang saya kerjai saat rumah ini begitu berantakan dan kotor
Ibu adalah orang pertama yang saya pikirkan saat mencari oleh-oleh
Ibu adalah orang pertama yang saya curigai ketika barang-barang saya berpindah
Ibu adalah orang pertama yang saya cari saat saya sakit
Ibu adalah orang pertama yang saya salahkan saat baju saya terkena lunturan pakaian lain
Ibu adalah orang pertama yang saya kabari pada saat ada kabar baik
Ibu adalah orang pertama yang saya marahi saat saya harus menunggu lama
Ibu adalah orang pertama yang saya ingat saat saya kehabisan uang jajan

 

Ketika selesai membersihkan dan merapikan rumah, saya akan kangen dengan ibuku. Karena dia orang yang sangat bersih dan rapi, tidak seperti saya yang pemalas. Rumah di pel oleh dia setiap hari.

Saat rumah ku begitu kotor dan berantakan, dia orang yg saya tanya kapan mau ke rumahku

Ketika pergi  liburan, dia orang yg paling aku pikirkan untuk dibelikan oleh-oleh

Biasanya ibu selalu memindahkan letak barang-barangku, jadi satu hari saya lupa bahwa saya pernah memindahkan barang tersebut, karena tidak menemukannya, maka ibu lah satu-satunya orang yg saya curigai

Tangan ibu bagaikan tangan seorang dokter, ketika saya sakit perut, dia menempelkan tangan hangatnya ke perutku, dan ajaib sakitnya berkurang

Pernah baju putihku terkena lunturan, dialah orang yang saya salahkan, karena mencampurkan pakaian gelap dengan pakaian putih

Ibuku orang yg super lelet kalau urusan mau bepergian, sehingga membuat kami harus menunggu lama, dari mulai mencuci piring sisa, mencabut kompor gas, ngepel sebelum pergi, dll.

Ketika kuliah, saya harus tinggal di rumah saudara di luar kota, disaat saya benar- benar kehabisan uang jajan, saya tidak berani pinjam dengan keluarga, jadi saya akan meminta ibu mengirimkan uang kepadaku, atau dia akan menelepon saudaraku untuk meminjamkan uang kepadaku.

Sepertinya ibu adalah sasaran empuk buat kemarahan sang anak, dan merupakan tempat naungan sang anak. Apapun itu, we love you, mom!

Happy Mother's day buat para Ibu
Paulina Lay

Shopping

Berbicara soal shopping, wanita mana sih yang tidak suka, tapi saya lebih senang berbelanja sendirian, tidak bersama dengan pria. Saya selalu mengalami hal yang menjengkelkan dan bikin darah tinggi setiap kali berbelanja dengan pasangan.

Jadi uniknya, wanita itu kalau berbalanja semua toko harus dimasuki satu persatu, terkadang tidak satupun yang beli, alasannya warnanya tidak cocok, terlihat gemuk saat dipakai – padahal memang gemuk, bagian ini sempit, bagian itu longgar, ada saja alasannya, padahal kalau menurutku masalah yang paling utama adalah harga. Belum lagi sudah di coba tetap saja tidak di beli – Katanya sih “dicoba aja, kali-kali cocok toh gak bayar kok”.

Beda dengan pria, mereka sudah tau begitu sampai di mall apa yang mau mereka beli, apakah kemeja, t-shirt, baju panjang atau pendek dll, pria akan langsung menuju tempat deretan pakaian yang mereka cari digantung, and mostly,  matanya tidak ‘jelalatan’ kemana-mana.

Satu hari saya ke mal bersama dengan pasangan, dari sepuluh toko yg saya masuki, palingan hanya dapat satu atau dua baju.
Jadi si Eka tanya, “Sebetulnya kamu cari baju kayak apa?”
Saya bilang “gak tau, yah secocok-cocoknya aja”.
Dia speechless, akhirnya dia bilang, “ya sudah kamu milih aja bajunya sendiri, aku nunggu di luar sini aja atau di pojokan sana, aku pusing liatin kamu dan baju-baju itu. Kalo diajak jalan kaki kemana gitu, kamunya ngeluh, tapi jalan di mall seharian gak pernah ngeluh”.

 Dengan segudang kekesalan, saya beranjak pergi meninggalkannya, mengumpat dalam diam, merasa dia tidak perhatian dan tidak pengertian. saya pun tidak mau telepon menanyakan  dia dimana, pokoknya mau menunjukkan kalau sedang marah.
Sampai saatnya dia yang telepon menanyakan apakah saya sudah selesai atau belum, “kalau belum lanjutkan saja, setelah selesai temui aku di sini ya”.
Oh pesannya benar-benar bikin emosi, bikin darah tinggi, apakah dia tidak tau kalau saya sedang marah, benar-benar tidak peka dan sedikitpun tidak merasa berdosa.

 Di hari yang lain, saya mencoba beberapa pakaian dan menanyakan pendapatnya apakah cocok atau tidak untuk dikenakan, lalu jawabnya “yang ini boleh juga” – jawaban yang tidak memuaskan, tidak detail.
“loh kenapa gak jadi diambil? bagus kok!” katanya.  
“kayaknya gak terlalu cocok, lemak di tangan keliatan” jawabku.
Seharian berkeliling tapi tidak ada yang cocok, dan pada akhirnya saya pulang dengan tangan hampa.

 Hari berikutnya saya bertanya lagi padanya, bajunya cocok atau tidak, dengan lugunya dia menjawab, “terserah kamu aja, lagian kalo aku bilang bagus kamu juga gak beli, kalo aku bilang jelek, kamu tetep beli juga, jadi pendapatku gak penting”. Mendengar jawabannya itu bikin saya tertawa geli.

Terkadang saya ingin membalas perbuatannya saat dia memang harus membeli sesuatu, saya melakukan persis seperti yang dia lakukan. Jadi saat dia memilih sepatu atau baju, saya duduk di kursi dan sibuk sendiri dengan hp ditangan, ah senang sekali rasanya. Dia berpesan supaya jangan terlalu jauh, soalnya dia mau tanya pendapatku juga.
“Biasanya kalo aku belanja kamu juga gak mau ikutan masuk, jadi sekarang biar kamu ngerasain sendiri”  jawabku.
“tapi kamu beda sama aku, aku cari memang yang harus aku beli dan gak berlama-lama, lagian kalo kamu bilang jelek juga gak aku beli” jawabnya.
Tapi naluri kepo saya pun keluar, greget, jadi saya bantu pilihkan yang dia butuhkan.

 
Ya bersyukur sekali Eka orang yang cukup pengertian menghadapi makhluk seperti saya, dia juga tidak kapok-kapok anterin saya belanja, meskipun dia berakhir di tempat tongkrongan. Kalaupun dia memang bersedia ‘buntuti’ saya, justru saya yang tidak tega, jadi saya ‘usir’ kemana gitu, daripada nanti kita sama-sama gondok.(pl)

Friday, March 28, 2014

Gelas Yang Direkatkan Kembali

Saya mau mengutip sebuah percakapan dalam drama korea yang baru saja saya tonton, ungkapan ini cukup menarik perhatian saya untuk di tulis di blog. Yaitu ungkapan mengenai Gelas yang telah pecah meskipun telah direkatkan akan sulit untuk dipakai kembali.  

Wanita tersebut mengatakan, "Pertama, ada yg bilang geIas yg sudah retak akan sulit digunakan lagi. Lalu kedua, ada  juga yang bilang bahwa gelas yang sudah direkat tadi tidak harus diisi dengan air, tapi bisa juga diisi dengan koin atau barang lainnya". Kemudian lanjutnya, "Tapi aku tidak suka dengan gelas yang sudah tidak bisa diisi dengan air karena aku harus selalu berhati-hati menggunakannya supaya gelasnya tidak pecah".

Hmmmm masuk akal sih alasannya, rasa-rasanya benar juga. Tapi kenyataanya tidak selalu demikian, banyak kok yang memakai gelas yang sudah pernah direkatkan kembali, dan bahkan semakin lama semakin kuat.(pl)

Friday, February 21, 2014

Pembuatan Paspor

Sekarang ini mudahnya proses permohonan paspor, tanpa harus dipersulit dan tanpa menggunakan jasa calo, semuanya bisa dilakukan sendiri. Sistemnya cukup bagus untuk mengajari masyarakat Indonesia belajar mandiri. Saya sendiri mengurus buku hijau tersebut di kantor Imigrasi Pontianak, mau dimanapun domisili anda, dapat mengurus paspor di daerah/provinsi di mana saja, berikut langkah-langkahnya:

1. Ambil formulir dan map kuning (gratis) di loket Fotocopy dan copy dokumen yang dibutuhkan untuk pembuatan passpor. Dokumen yg dibutukan untuk permohonan passpor dewasa, baik paspor baru maupun penggantian karena expired prosesnya sama saja, antara lain, Copy KTP (KTP harus di copy dalam ukuran A4 karena petugas tidak akan menerima copy KTP dalam ukuran kecil), Kartu Keluarga, Ijasah/Akta Lahir, surat keterangan kerja dari perusahaan/Instansi (bagi pegawai pemerintah dan swasta). Saya sendiri tidak memakai surat keterangan kerja tersebut, karena memang baru resign dari pekerjaan sebelumnya, sehingga di kolom pengisian pekerjaan saya isi dengan "usaha keluarga". Saya datang ke kantor imigrasi pada hari kamis sekitar jam 11.30, ternyata loket pendaftaran sudah tutup, maka saya diminta balik lagi keesokan harinya. Untuk informasi, loket pendaftaran dibuka mulai pukul 08.00 sd 11.00

2. Datangi loket Pengambilan Nomor Antrian. Loket dibuka Jam 8.00 akan tetapi biasanya sebelum jam 8.00 sudah dipadati oleh pengunjung, saya sendiri datang pada hari Jumat dan tiba di kantor Imigrasi jam 8.00 tetapi sudah mendapatkan no antrian ke 20. Kemudian petugas akan melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen jadi bawa  terus dokumen aslinya, dan untuk penggantian (perpanjangan) paspor, jangan lupa bawa paspor asli beserta copyannya.

3. Setelah mendapatkan no antrian, silahkan menunggu panggilan di loket PERMOHONAN, kita akan di panggil untuk verifikasi data, dan petugas akan meminta kita untuk menunjukkan dokumen asli, jadi siapkan data-data tersebut, supaya proses verifikasi lebih cepat selesai. Kemudian petugas akan memberikan kertas yg berisi jadwal foto beserta rincian biaya pembuatan paspor. Saya mendapatkan jadwal pada hari Selasa untuk pengambilan foto, sidik jari dan wawancara. Untuk biaya paspor 48 halaman dikenakan sebesar IDR 255,000 yang disetorkan langsung ke bank BNI, dan ditambah IDR 5,000 untuk biaya administrasi bank. Biaya pengurusan paspor sudah harus dibayar sebelum jadwal foto, sidik jari dan wawancara.

4. Pada hari Selasa saya kembali lagi ke kantor Imigrasi. Bawalah bukti pembayaran dari BNI tadi beserta kertas yang diberikan oleh petugas sebelumnya, kemudian ambil No Antrian di loket PENDAFTARAN FOTO. Usahakan datang sebelum jam operasional, agar bisa memperoleh no antrian awal. Pakailah pakaian berkerah, dan disarankan tidak berwarna putih (saya juga tidak tahu alasannya, tapi memang tertulis bahwa tidak diperkenankan memakai baju berwarna putih). Sekali lagi, bawa juga dokumen asli untuk diperlihatkan oleh petugas. Setelah wawancara kita akan mendapatkan jadwal pengambilan passpor dari petugas (berkisar 3 sd 4 hari kerja).

5. Langkah terakhir adalah pengambilan paspor, cukup dengan menyerahkan kertas pengambilan paspor yg diberikan oleh petugas tempo hari, tanpa harus membawa dokumen asli lagi seperti langkah-langkah sebelumnya. Datangi loket PENGAMBILAN PASPOR, prosesnya tidak sulit. Kebetulan saya datang pada hari Jumat dan dalam keadaan sepi pengunjung sehingga proses pengambilan paspor tidak memakan waktu lama, bahkan tidak sampai 5 menit. Jika anda proses penggantian Paspor, paspor yang lama tetap tidak dikembalikan kepada kita, tetapi jika anda masih membutuhkan paspor yang lama, anda bisa memintakannya kepada petugas, dan mereka akan mengembalikannya.

Oke selamat mengurus buku hijau anda sendiri tanpa perantara maupun jasa calo. (pl)

Thursday, February 20, 2014

Catatan Perjalanan Ke Lombok

Begitu tiba di Bandara Lombok sudah sore, bandaranya cukup bagus, bandara baru soalnya. Saat itu, saya naik taxi, tadinya liat price list taxi bandara menuju senggigi, buset mahal banget. Paling murah itu IDR 190,000 dan malah ada yang IDR 300,000 - IDR 400,000. Tapi katanya bisa pilih pake argo sih, cuma gak saya ambil waktu itu, kemudian saya berjalan keluar nyari taxi, tapi dibuntutin terus sama orang, akhirnya buru-buru saya panggil Blue Bird. Yang saya gak rela itu, orang yang buntutin saya itu minta duit sama driver Blue Bird, maksa lagi, seolah-olah dia yang dapat penumpang.

Ok, sekarang sudah ada di taxi, buseet argonya kenceeeeng banget, sambil ketawa saya bilang ke Eka, ya elaaah kalo kayak gini mah sama aja dong dengan harga yang IDR 190,000 itu. Makin galau deh kita, karena gitu cek di google map, jarak bandara ke Senggigi Beach Hotel itu 50km. Hahaha ini bisa abis berapa argonya, ya sudahlah, kita tutup mata dan pasrah aja. Tibalah kami di hotel, untung tarifnya cuma IDR 180,000 trus kasih ongkos parkir IDR 5,000, totalnya IDR 185,000. Kami hanya saling mandang dan tertawa geli, yaaah apa bedanya kalo gitu. 


Belum selesai check in, kami buru-buru menuju sunset point, buat ngejar sunset, tapi dengan menyesal kami telat sekitar 10 menit. Hotelnya cukup nyaman, berbentuk bungalow, kita dapat garden view room, karena lebih murah dari pada beach view room. Pelayanannya bagus, kamar cukup bersih, hanya saja interiornya agak tua, TV nya masih tabung gede. Daerahnya cukup strategis, dengan berjalan kaki keluar kisaran 200M-300M sudah bisa menemukan makanan. 
 



Di hari pertama, kita makan Kangkung Plecing, kangkung yang di rebus bersamaan tauge, kubis dan kol, trus disirami sambal tomat pedes asem, menurut kami sih enak, dilengkapi dengan wangi jeruk limaunya yang khas. Lalu Ayam Taliwang, yang dimasak dengan santan pedes, cukup enak, tapi enggak untuk dua kali sih, karena bikin eneg. Lalu Ayam Rajang, hmmmm yang ini agak aneh, di masak dengan cabe hijau dan merah ukuran  besar, lalu di tambahin bumbu-bumbu khas lombok. Di coba aja sih, gak ada salahnya. 

Day 2 kita ke Gili Trawangan, gak nginep, naik Blue Bird lagi, trus mampir buat take a picture bentar di bukit Malimbu, ambil view laut dari bukit, tampak background Gunung Agung nya Bali dan 3 Gili (sebutan untuk pulau kecil dalam bahasa Lombok), Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan. Takjub banget, lautnya biru banget. Tarif taxi dari hotel ke terminal Bangsal kisaran IDR 80,000, lalu lanjut dengan naik andong, atau sebutan orang sini cidomo. Kita bayar IDR 15,000 per keretanya. Hahaha ternyata lumayan deket, kalo mau jalan kaki ke Pelabuhan Bangsal nya gak masalah sih ... kuat-kuat aja kok, kira-kira 500M.

Kapal ke Gili
Sampe di Pelabuhan Bangsal, harga tiket kapal penyeberangan ke Gili Air (IDR  10,000), Gili Meno (IDR  12,000), Gili Trawangan (IDR  13,000), dan ditambah biaya retribusi ini itu sekitar IDR 5,000. Gili Trawangan merupakan gili yang paling ramai dikunjungi wisatawan, dan kami pun hanya mengunjungi Gili Trawang. Kata orang, lebih bagusan Gili Air sih, cuma ya masih sepi.

Nah, kita bakal naik kapal barengan penduduk lokal yang mungkin pedagang di pulau itu, jadi nanti jangan kaget kalo isi dalam kapal itu macem-macem, dari manusia, makanan sampe  hewan. Perjalanan di tempuh skitar 30 menit. Pulau ini bener-bener hidup, hotel, pub, cafe, resto bertebaran dimana-mana, untuk keliling pulau bisa menyewa cidomo sekitar IDR 200,000an atau sepeda IDR 25,000 per jam. Buat penyuka diving dan snorkeling, pulau ini cocok sekali untuk dikunjungi, dan sebaiknya nginep. Karena kapal terakhir jam 3 sore. Di Gili Trawang, kita tidak perlu takut kehabisan cash, karena sudah banyak ATM, seingat saya ada BNI, BII, BRI, MANDIRI, COMMON WEALTH, dan lainnya.



Day 3, last day, kita sewa mobil, dengan bayaran IDR 550,000 per 10 jam. Pertama Kita ke desa Banyumulek, pusat pembuatan gerabah, yaitu pembuatan kendi, cawan, piring, dll dari bahan tanah liat.  Saya beli toples seharga IDR 90,000 dan cawan untuk simpan gula di meja per bijinya IDR 50,000. Ah gak tau deh mahal apa gak, soalnya udah capek nawar-nawar, dan gak ada pembandingnya juga, karena banyak toko yang tutup, berhubung lagi hari raya  Idul Fitri. Bahkan pusat jual mutiara pun banyak yang tutup, dengan menyesal, kita tidak bisa hunting mutiara. Untungnya saya sudah beli mutiara yang di jual di dalam kawasan hotel, harga untuk mutiara air lautnya IDR 100,000, di tawar-tawar jadi IDR 90,000 per biji. Gak bagus-bagus amat sih, yaaah better than nothing. Lalu untuk yang air tawar di hargai IDR 20,000 per biji. Katanya sih asli, kalo ada komplain, bisa telepon ke nomor telepon dan ponselnya, dia juga punya cabang di Jakarta dan Bandung.

Selanjutnya kami mengunjungi desa Sukarara, disitu pusat penjualan kain tenun khas lombok, harga sarungnya cukup mahal, saya liat si bule bayar IDR 600,000 per sarung, lalu harga taplak meja IDR 250,000, hehe gak dulu deh mas. 








Lanjut lagi ke Desa Sade, kampung adat suku Sasak, gitu turun dari mobil, kita sudah ditunggu sama pemuda lokal yang akan bawa kita keliling komplek kampung mungil itu. Saya pikir gak ada salahnya sih, dari pada kita jalan-jalan sendiri gak jelas gitu, mendingan di temenin, sambil dengar dia bercerita, toh cuma di kasi IDR 20,000 juga udah bisa denger ceritanya. Lalu ditambahin juga uang masuk ke dalam, gak di patok harga sih, kita kasihnya IDR 20,000  juga. Jumlah rumah, katanya 150 rumah dan 150 kk, jumlah penduduk kisaran 700an. Penghasilan utama  masih bertani, dan tampak pula ibu-ibu disana bertenun kain khas lombok, dan dijual didepan rumah pondokannya. Kita di ajak masuk, trus depannya ada lumbung padi bersama milik penduduk setempat. Rumah tinggal nya beratapkan daun alang-alang, yang katanya tahan hingga 7 tahun, dindingnya dari rotan. Lantainya terbuat dari tanah liat tanpa semen. Untuk pembersih lantai digunakan kotoran sapi, yang katanya bisa anti nyamuk dan debu. Kebayang ya betapa baunya waktu di pel.

Tanjung Aan
Lanjut ke Tanjung Aan, gilaaaa air lautnya biru banget, trus pasirnya putih, bagi yang suka pantai dan hobi foto-foto, tempat ini wajib dikunjungi, kita bisa ambil gambar dari atas bukit, sehingga hasilnya lebih keren. Hanya saja jalan akses ke tempat ini cukup jelek, jalanan berlubang-lubang. Dalam perjalanan pulang, kami mampir ke Pantai Kuta, ini namanya aja yang mirip ama pantai di Bali, tapi gak ada hubungannya sama sekali. Pantai ini tidak seindah Tanjung Aan, hanya saja pasirnya cukup unik, kasar, besar dan tampak bulat, pasir nya di sebut pasir merica. kelebihan lokasi pantai ini, kita bisa isi perut, setelah berjalan seharian, wah kita makan cumi panggang n ikan panggang bawang putih, enak banget sumpah. 

Setelah makan kita buru-buru ke bandara, mengejar flight ke surabaya. (Pl)