Monday, November 24, 2014

Boss Galak

Selama perjalanan menuju bandara, saking bosennya aku minta si bapak nyalain radio. Topiknya  adalah menghadapi boss yang galak. Cukup banyak pendengar yang sharing, ada yang cerita sampe berantem ama boss, marah-marahnya sampe pake kata gak jelas. Ada juga yang cerita kalo boss nya itu ngelimpahin semua kesalahan ke bawahan sampe ngatain dia  bego, tolol, gak becus segala di saat presentasi, padahal sebelum meeting, materinya sudah di review sama si boss. Hehehe memang sih, yang namanya boss emang selalu benar, sama kayak cewek yang selalu benar juga. Kalau boss mu cewek, maka 'kelar' sudah hidupmu.

Saya sendiri pernah dapat boss yang galak, awal bekerja dengan dia memang gak tahan. Tiap hari serasa di neraka, pengen cepet kabur, tapi apa daya ada ikatan dinas. Coba nikmatin hari, tapi gak nikmat-nikamat juga. Hahaha tapi saya masih cukup beruntung sih, boss ku bukan cewek, jadi hidupku gak langsung 'kelar'.

Saking galaknya si boss, seniorku selalu kena marah. Duh pokok nya se RT bisa denger suara merdu dia. Suatu hari saya pengen nanya soal kerjaan, denger dia marah-marah gitu, aku langsung mundur teratur. Lalu dia tanya kenapa, saya bilang gak jadi tanya, karena aku sudah menemukan jawabannya. Kadang ya, kalau kita tanya sama dia, dia pasti nanya balik, dan suruh kita mikir. Hadeuuh untung otak ku masih diatas pas-pasan.

Jadi semenjak saat itu, aku selalu nyiapin otak sebelum nanya si boss. Lama-lama aku jadi mandiri. Dikasih kerjaan yang cukup sulit selalu bisa aku selesaikan. Jadi supaya aku gak diomelin sama dia, aku  belajar pintar. Enggak tau bagaimana kami bisa jadi temen makan, temen gosip dll, tapi kalo urusan kerjaan tetep boss ku itu masih tipe boss yang galak. Aduuh sampe udah jadi temen akrab pun masih aja bisa nangis di toilet kalo habis di marah. Kalau kerja di bawah dia bagaikan diburu setan. Harus cepat dan cepat.

Tapi setelah aku pahami boss ku itu, sebetulnya dia orang yang berhati baik, luarnya aja yang berduri dan punya musuh dimana-mana. Cara dia mengajar kami adalah dengan memberikan kami kail, bukan ikannya. Dia orang pertama yang pasang badan kalau bawahannya di persulit sama team lain. Hahahaha saking galaknya dia sama orang, aku jadi gak berani ngadu kalau disusahin sama team lain. Karena kalau ngadu, udah pasti orang-orang itu kena semprot, dan ujung-ujungnya aku dimarahi orang-orang itu, terakhir si boss akan marah ke aku karena diem aja saat disusahin orang.

Suatu ketika, boss ku dimutasikan ke kota lain karena naik jabatan, ada perasaan ditinggalkan, tapi ada rasa sedikit senang karena bakal bebas dari boss galak. Mulailah kami beradaptasi dengan boss baru yang gak pernah marah, yang gak pernah buru kerjaan kami, bahkan nanya kerjaan sudah sampai mana aja enggak pernah, cuek bebek pokoknya. Akhirnya kerjaan kami sering gak beres, baru deh sadar ternyata punya boss galak itu gak selalu berakhir tragis. Justru yang gak mau tau apa-apa itu yang bikin repot. Kalau kami disusahin orang dia cuma diem, jadi orang baik, takut cari musuh dimana-mana, takut dihujat sana sini. Bener juga kata si boss, kita gak bisa menyenangkan hati semua orang.

Jadi kalau dapat boss galak, jangan hanya liat sisi negatifnya aja, tapi diliat juga sisi positifnya. Apakah dia itu galak tapi berhati baik, atau galak dan gak punya hati. (pl)

Saturday, November 8, 2014

Gara-gara Ada Apa Dengan Cinta

Hari ini 7/11/14 AADC atau Ada Apa Dengan Cinta jadi Trending Topic, jadi aku tidak mau kalah untuk ikut meramaikan juga. Aku pasang link video youtubenya di BBM status Update dan di DP BBM ku pasang foto Cinta. Tak lama kemudian teman ku BBM dan bilang dia sudah nonton juga. Jadi selama 1 jam kami bahas soal AADC dan applikasi Line.

Setelah hampir jam 1 dini hari aku tanya temanku, "kok belum tidur, kan di sulawesi sudah hampir jam 2, kalau aku di sini  sih masih WIB".
Temanku kebingungan sewaktu aku bertanya begitu, kemudian dia tanya, "loh emangnya kamu di mana?, di sini baru mau jam 1 juga kok"
"Di Pontianak"  jawabku.
Aku balik bertanya lagi, "loh di Sulawesi bukannya WITA?"
Sepertinya dia tersadar kalau aku salah duga orang, lalu temenku bilang "jadi dari tadi kita ngobrol, kamu gak ngeh siapa aku?"
Sontak aku tersadar, ternyata aku salah orang, kupikir ini temen yang di Sulawesi, karena nama mereka sama, dan dua-duanya tidak pasang foto wajah di DP BBM nya. Lagian biasanya orang satu ini tidak pernah pakai nama agak panjangnya, biasanya hanya tulis ius saja.

Seketika itu aku tertawa hingga terguling-guling. Selama ngobrol kami sama sekali bahas hal-hal yang tidak penting, dan tidak menyinggung soal pekerjaan kami dan lain-lain. Beberapa kali aku sebutin nama daerah Sulawesi, temenku sama sekali tidak ambil pusing soal itu  mungkin dia pikir kalau aku salah ketik atau apa. Setelah dia tau aku salah duga orang, baru kemudian dia bahas soal daerah yang aku sebutin tadi, katanya "pantesan nama daerah yang disebutin tadi ndeso sekali".

Jadi hati-hati ya kalau mau chatting, untungnya lagi tidak gosipin orang, atau bicarakan hal-hal yang rahasia. Lebih parah lagi kalau nama selingkuhan dan pasangan mirip. (pl)

Sunday, November 2, 2014

Mulut ini Memuji Tuhan dan Juga Bersungut-sungut

"Dengan mulut ini kita memuji Tuhan, dengan mulut ini pula kita bersungut-sungut, kita juga memaki" , begitulah khotbah yang disampaikan oleh Pendeta pagi ini. Kita penuh semangat memuji dan mengasihi Tuhan, kita merasa dekat dengan Tuhan pada saat berada di dalam gereja. Begitu keluar dari gereja, lalu ketemu macet di jalan, mulailah kita memaki-maki. Begitu bertemu dengan sahabat kita, mulailah kita bergosip ria. Lupa dengan dosa yang menanti.

Ah saya benar-benar terdiam saat mendengar kalimat itu, tidak pernah sekalipun menyesal saat marah-marah saat terjebak macet. Rasa-rasanya itu adalah hal yang wajar. Kita manusia selalu meminta Tuhan agar memaklumi kita, dengan dalih maklum... manusia biasa yang tidak luput dari dosa. Kalau satu hari Tuhan marah, menegur kita, dan bahkan menghukum kita, apa kita bisa memaklumi Tuhan? Saya yakin kita tidak akan bisa mengerti Tuhan. Yang ada kita justru marah balik ke Tuhan dan merasa Tuhan sudah meninggalkan kita, lalu bilang "saya bukan Ayub" .

Ayub adalah orang yang sangat saleh, dia adalah orang yang takut akan Tuhan, dia memiliki segalanya, Tuhan sangat mengasihinya. Setiap kali anaknya mengadakan pesta, setelahnya Ayub selalu melakukan kurban bakaran untuk permohonan ampun, kalau-kalau anaknya telah melakukan dosa pada saat berpesta. Tapi semuanya itu tidak abadi, semua harta yang dimiliki ayub diambil, bahkan semua anak-anaknya, tetapi ayub masih bisa berbesar hati dan masih bisa setia pada Tuhan. Pada saat sahabatnya mulai menyalahkan Tuhan, Ayub bahkan memarahi sahabatnya.

Mulai sekarang pikir-pikir kembali kalau mau marah-marah, pikir kembali kalau mau menyalahkan orang. Banyak sekali saya melihat orang-orang masih belum bijak menggunakan social media. Coba periksa kembali status update kita, kalau masih ada yang tidak enak dibaca, segeralah menghapusnya. Oke selamat merenung. (pl)