Liburan kali ini, destinasi yang dipilih adalah gunung Bromo, waktu yang dihabiskan cukup singkat, hanya sekitar 15 jam.
Jam 22.45 kami mulai start dari Surabaya ke Bromo pake jasa Jelajahnesia. Karena kami hanya melakukan perjalanan 2 orang, sehingga biaya per orang nya sebesar Rp. 850 ribu. Sudah termasuk sewa mobil luxio dari Surabaya menuju Bromo, sewa jeep selama di kawasan wisata, dan tiket masuk.
Jam
05.02 matahari perlahan-lahan mulai muncul, spontan semua orang teriak
kegirangan menyaksikan benda bulat berwarna orange kemerahan tersebut.
Setelah matahari terbit sekitar 10 menit kami buru-buru cabut, karena ya
percuma jg lama-lama di situ, kondisi terlalu padat sehingga tidak bisa
dengan bebas take foto. Menurut driver jeep yang kami sewa, katanya
kalau mau ke Bromo paling cocok itu datang di kamis malam menjelang
jumat pagi. Karena pada hari itu lokasi gunung Bromo tidak sepadat hari
liburan weekend apalagi liburan panjang.
Dalam perjalanan turun dari sunrise view point, saya melihat tempelan magnet untuk kulkas yang di jual ibu-ibu. Dan lagi-lagi harga perbiji nya Rp. 20 ribu. Saya minta 3 biji Rp. 50 ribu, eh langsung dikasih, harusnya ditawar lebih murah lagi hehe.
Jam 05.45 perjalanan menuju kawah gunung Bromo, kondisi jalanan macet toral, sehingga semu jeep tertahan hingga 30 menit. Tiba disana sudah pukul 07.20, wow betapa menakjubkan, tampak hamparan lautan pasir yang luas. Sayangnya area parkir jeep menuju kawah Bromo berjarak kurang lebih 2 Km, untuk sampai di gunung tersebut pilihannya adalah jalan kaki, naik ojek motor atau naik kuda. Turun dari jeep, kami langsung dihampiri pemilik kuda dengan tarif yang ditawarkan Rp. 150 ribu PP.

Dari parkiran kuda, kami berjalan kaki menuju anak tangga dengan jarak
kira-kira 50 meter, dengan jalan yang sedikit menanjak. Buat saya itu
perjuangan yang melelahkan, mengingat aku masih harus menaiki anak
tangga yang tidak sedikit dan curam. Sempat berhenti beberapa kali
selama menaiki tangga, sekedar menghilangkan ngos-ngosan dan haus karena
tenggorokan yang kering.
09.05 berangkat ke pasir berbisik. Saya bertanya sama mas yang bawa jeep,
kenapa disebut pasir berbisik, dia menjelaskan bahwa pasir-pasir yang
tadinya tersiram hujan sebelumnya, pada saat mengering akan terdengar
suara gemerincing, selain itu pada saat tertiup angin, gesekan
pasir-pasir tersebut juga mengeluarkan suara gemerincing. Tibalah kami
di lokasi pasir berbisik, waaah menakjubkan, tampak hamparan pasir yang
luas dengan pasirnya yang berkilauan.
Jam 22.45 kami mulai start dari Surabaya ke Bromo pake jasa Jelajahnesia. Karena kami hanya melakukan perjalanan 2 orang, sehingga biaya per orang nya sebesar Rp. 850 ribu. Sudah termasuk sewa mobil luxio dari Surabaya menuju Bromo, sewa jeep selama di kawasan wisata, dan tiket masuk.
Jam
02.30 tiba di pintu loket, kami langsung diburu oleh para pedagang yang
menawarkan sarung tangan, topi kupluk, hingga sewa jaket. Saya hanya
membeli dua pasang sarung tangan dengan total harga Rp. 20 ribu. Untuk
sewa jaket ditawari seharga Rp. 20 ribu juga.
Kami
buru-buru diajak mas yang punya jeep untuk langsung menuju penanjakan
1. Katanya karena ini lagi weekend, takutnya tidak dapat posisi parkir
mobil deket kawasan wisata, sehingga nanti terpaksa harus naik ojek
menuju view point. Paket wisatanya tidak menyediakan pilihan ke
penanjakan 2, karena katanya view di penanjakan 1 lebih indah dan lebih
tinggi juga. Untuk menuju penanjakan kita wajib sewa jeep, sekitar Rp.
500 ribu per mobil, mobil pribadi dilarang naik, alasannya mungkin agar
bisa memberikan penghasilan bagi penduduk setempat dan alasan lainnya
mungkin faktor keamanan juga sih, mengingat medan perjalanan yg cukup
berat, dimana jalanan dipenuhi pasir dan melalui jalan tanjakan
berkelok-kelok yang cukup tajam. Namun untuk sepeda motor sendiri
dipersilahkan untuk masuk hingga ke kawasan View Sunrise Point.
Jam
3.10 ngeteh dulu di warung untuk menghangatkan badan, sambil nunggu
waktu sunrise. Karena kami pertama kalinya ke sini, saya khawatir
kelamaan duduk di warung, jangan sampai kelewat moment penting ini. Dan
sayapun tanya kepada bapak yang punya warung masih berapa jauh
perjalanan dari warung sampe ke sunrise view point. Katanya cuma sekitar
100m lagi, dan waktu sunrise sekitar jam 5atau kurang. Cuma karena ini
weekend (minggu dini hari) yang jumlah pengunjung lebih banyak dari pada
hari biasa, mending buruan naik ambil posisi, Kalau tidak begitu tidak
dapat posisi wuenak.
Lalu
kami buru-buru menaiki anak tangga menuju sunrise view point. Alangkah
kaget nya saya, ternyata lokasi tersebut sudah dipenuhi pengunjung, dan
benar jangan berharap bisa memperoleh posisi paling depan lagi. Meski
gelap dan udara dingin yang katanya mencapai 8 derajat celcius, namun
tidak mengurungkan niat pengunjung buat menikmati matahari terbit sambil
dingin-dinginan di jam 4 subuh.
Sunrise di Penanjakan 1 |
Dalam perjalanan turun dari sunrise view point, saya melihat tempelan magnet untuk kulkas yang di jual ibu-ibu. Dan lagi-lagi harga perbiji nya Rp. 20 ribu. Saya minta 3 biji Rp. 50 ribu, eh langsung dikasih, harusnya ditawar lebih murah lagi hehe.
Jam 05.45 perjalanan menuju kawah gunung Bromo, kondisi jalanan macet toral, sehingga semu jeep tertahan hingga 30 menit. Tiba disana sudah pukul 07.20, wow betapa menakjubkan, tampak hamparan lautan pasir yang luas. Sayangnya area parkir jeep menuju kawah Bromo berjarak kurang lebih 2 Km, untuk sampai di gunung tersebut pilihannya adalah jalan kaki, naik ojek motor atau naik kuda. Turun dari jeep, kami langsung dihampiri pemilik kuda dengan tarif yang ditawarkan Rp. 150 ribu PP.
Kami putuskan untuk
berjalan kaki, dicoba dulu, siapa tau kuat. Kami berjalan santai di atas
pasir yang berkilauan namun sayangnya dipenuhi kotoran kuda. Kami
menggunakan masker untuk menghindari hembusan angin yg bercampur pasir
dan kotoran kuda masuk ke mulut dan hidung.
Tiba
di jalanan yang mulai menanjak, saya hampir menyerah dan berniat balik
ke jeep, tapi saya disemangati terus sehingga dengan terpaksa saya
melanjutkan perjalanan, di tengah perjalanan, saya ditawari naik kuda
menuju parkiran kuda sebesar Rp. 40 ribu, tanpa pikir lagi saya langsung
menyambar kuda tersebut supaya masih memiliki tenaga untuk menaiki anak
tangga yang berjumlah kurang lebih 200 anak tangga. Salut sama bapak
pemilik kuda, kalo diperhatiin, sepertinya dia berjalan lebih kencang
daripada kudanya.
Tangga Menuju Kawah Gn. Bromo |
![]() |
Kawah Gn Bromo |
08.14 tiba di puncak gunung melihat kawah, namun disarankan untuk tetap
memakai masker karena bau belerang yang menyengat menjelang siang. Kami
berada di sana kurang dari 15 menit, karena tidak kuat dengan bau
belerangnya sampai terbatuk-batuk, kemudian buru-buru turun.
Pasir Berbisik |
Padang Savanah / Bukit Teletubies |
Lanjut ke padang savanah, yang lokasinya tidak jauh dari pasir berbisik, Sayangnya padang rumputnya saat itu berwarna kuning dan coklat alias mati yang dikarenakan kemarau panjang kurang lebih 6 bulan lamanya. Menurut mas nya itu, paling bagus itu datang di sekitar bulan Februari - Mei, karena di bulan tersebut masih turun hujan meskipun tidak sering, padang tersebut tampak indah seperti Bukit Teletubbies yang berwarna hijau.
Jam 10.00 kita tukar mobil untuk kembali ke surabaya. Perjalanan yang melelahkan, namun cukup menyenangkan, tba di Surabaya sudah jam 14.30. (pl)
No comments:
Post a Comment